Selasa, 15 Maret 2016

D30(2)

Bagaimanapun, Tetap  Ingat Allah



Assalamualaikum SahabatFillah....
Apa kabar hari ini ?
Bagaimana kabarnya hati ?
Sehatkah ?
Atau sedang sakitkah ?
Semoga Allah selalu melindungi kita dari segala macam penyakit, fisik maupun hati^^
Seringkali saat bahagia kita melupakan Dia, pura-pura tidak ingat.
Dibangunkan sholat Subuh jawabnya nanti, hingga akhirnya terlewati matahari.
Ketika Dzuhur datang, jawabnya waktu istirahat, makan, lalu kapan sholatnya ? Terlewat lagi.
Saat Ashar datang, jawabnya nanggung masih di jalan. Dan lagi-lagi waktu Ashar hanya numpang lewat.
Hari mulai petang, adzan Magrib pun berkumandang, namun masih dengan alasan yang macam-macam hingga Magrib pun tak sempat.
Lalu Isya ? Kan waktunya panjang, nanti saja lah.. Tiba-tiba ? Mata sudah terpejam.
Astaghfirullahaladzim...
Ketika diseru untuk bersedekah ? Ah, tapi kan tidak punya uang. Memangnya sedekah harus dalam bentuk uang ?
Ketika diperintahkan untuk menolong orang lain ? Memangnya kalau menolong orang lain, akan ditolong juga ? Sekecil apapun amal baik yang kita lakukan pasti ada balasan dari Allah SWT.
Diperintahkan untuk mengaji ? Banyak alasan ini itu, itu dan ini.
Baiklah, kalau begitu istighfar...
Masih enggan pula ?
Lantas mau jadi apa ? Bisanya apa ?
Ini itu tidak mau, tidak ada bersyukurnya.
Tiba-tiba di tengah ricuhnya bahagia dunia, ada yang membuat luka. Baru tergerak untuk menggelar sajadah, menangis mengadu, bersedekah seraya berkata Ya Allah mengapa mereka mendzolimiku ? Bukan mereka tapi diri sendiri yang dzolim terhadap Allah. Kenapa ? Lagi-lagi kenapa -_-
Jika kau menanyakan mengapa diberi luka, bukankah saat bahagia membuatmu seakan melupa siapa yang memberimu kenikmatan itu ?
Dan bukankah lebih baik sebuah duka jika itu membuat sadar bahwasannya kau, kita, mereka hanyalah seorang hamba ?
Bukankah lebih baik air mata jika bisa membuat kita senantiasa mendekat pada-Nya ?
Sungguh.. ada hak Allah yang harus kita berikan juga tunaikan. Jangan jadikan dirimu sebagai hamba yang lupa berterimakasih juga lupa bahwa sehebat apapun kita hanyalah seorang hamba-Nya.
Semoga dalam keadaan apapun baik suka maupun duka tetaplah Allah semata yang ada di kepala pun di hati kita.

Aamiin^^

Senin, 14 Maret 2016

D29(2)

Hijrah - Bismillah Istiqomah J




Tidak ada yang sempurna di dunia ini, bahkan mereka yang mempunyai jabatan tertinggi sekalipun. Kesempurnaan hanya milik-Nya, akan tetapi kita sebagai makhluk diwajibkan untuk berusaha menjadi lebih baik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa kita dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Menjadi lebih baik bukan berarti harus sempurna. Yang bisa menilai perbuatan kita hanya Allah SWT. Penting untuk meluruskan niat, melakukan kebenaran, dan istiqomah dalam keberjalanannya. Memulai sesuatu itu mudah, tapi konsistensi untuk melakukannya itu yang susah.
Seperti halnya dengan berhijrah. Mengumpulkan niat hingga memutuskan untuk berhijrah, berat. Butuh keyakinan yang kuat untuk memulai dan memikirkan apa yang akan terjadi setelah kita berhijrah. Tak luput juga bagaimana pandangan orang tentang kita. Positif kah ? Negatif kah ? atau biasa-biasa aja, siapa peduli. Hidup kita hanya untuk Allah, tidak perlu memusingkan apa yang mereka katakan. Cukup ambil yang baik, tinggalkan yang buruk. Haha... kalau cuma di bibir mudah ya, bagaimana realitanya ?
Kembali ke pribadi masing-masing, bagaimana niatnya, komitmennya, dan perjuangannya. Hijrah ke jalan yang seharusnya, sesuai yang diperintahkan olehNya. Sulit ? Tidak juga. Akan menjadi sulit jika kamu berpikiran bahwa itu sulit, dan akan mudah jika kita berpikiran bahwa itu mudah. Positif thinking. Laa Tahzan, Innallaha ma’ana (Jangan sedih, Allah bersama kita).
Positif thinking adalah saat kamu berjalan dan menengadah ke atas, tiba-tiba seekor burung menjatuhkan kotorannya ke muka mu. Kamu tidak marah dan tidak menangis, justru kamu bersyukur karena kerbau tidak bisa terbang seperti burung J
Ketika hasrat ibadah terasa lemah, ketika taat terasa berat, ketika syahwat makin menguat, dan ketika hati terkubur dalam futur, maka jawaban apa yang kamu berikan jika ditanya :
“Relakah kamu mati dalam keadaan seperti itu ?”
Jika tidak, maka bangkitlah ! Tidak ada jaminan berumur panjang, tidak ada jaminan kita mati tua. Sesungguhnya tidak ada peluang ketaatan tatkala keematian datang. Lalu, akankah kalian hanya akan diam ? Menutup mata dan telinga, berpura-pura tidak tahu ? atau sudah tahu tapi tidak mau memulai berhijrah ?
Wahai sahabat muslimah, luruskan pakaianmu. Apa yang kita pakai, membawa bersama meruah Islam. Bukan hanya mau dilihat baik dengan penampilan, tetapi biarlah dunia melihat Islam yang tinggi dan indah nilainya. Jadilah muslimah yang meninggikan Islam, bukan menjatuhkan. Jadikan pakaianmu itu menjagamu dari fitnah dan nafsu mata. Jadilah lebih berharga dengan rasa malu. Luruskan niat hanya untuk Allah. Jangan sesekali mendamba pujian dan hanya menunjuk. Tuntut ilmu, jaga akhlak, agar tidak lari dari fungsi ‘apa yang dipakai’

“Ya Allah.. yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadaMu (HR Muslim)”

Minggu, 13 Maret 2016

28(2)

Sabar – Allah Sayang Kepadamu



Belajarlah untuk ikhlas menerima kehendak Allah, karena Dia lebih tahu mana yang terbaik.

Ketika seuntai senyum tulus kepada seseorang tak terbalaskan, maka yakinlah bahwa Allah akan selalu tersenyum kepadamu. Tetaplah tabah dalam menerima, mungkin Allah sedang mengujimu.

Ketika tegur sapa kepada seseorang tak terjawabkan, maka yakinlah bahwa Allah akan selalu menyambut bait-bait doamu.
Bersabarlah..
Allah sayang kepada orang-orang yang selalu sabar dalam menghadapi semuanya.

Ketika secercah harapan kepada seseorang disia-siakan, maka yakinlah bahwa Allah akan selalu menyertai dalam setiap langkahmu.
Rangkailah mimpi baru, mungkin Allah sedang menyiapkan sesuatu yang lebih indah untukmu.

Ketika kepercayaan yang engkau titipkan kepada seseorang dikhianati, maka yakinlah bahwa Allah selalu menepati janji-janjiNya.
Angan pernah kehilangan semangat, tetap berusaha yang terbaik biarlah Allah melihat apa yang terbaik untukmu.

Ketika kesetiaan yang engkau berikan kepada seseorang diduakan, maka yakinlah bahwa Allah akan selalu ada untukmu, mendengar semua keluh kesahmu.
Tetap tegar, mungkin Allah sedang menyiapkan yang lebih baik untukmu.

Dan ketika ungkapan kasih sayang suci pada seseorang terabaikan, maka yakinlah bahwa Allah akan memberimu pengganti yang lebih baik di masa datang.
Maha Suci Allah dengan belaian kasih sayangNya, ambilah hikmah yang tersirat
Sesungguhnya apapun keinginan kita yang belum bisa diraih sekarang, cepat atau lambat Allah akan memberikan yang terbaik.
Berusahalah yang terbaik, tunjukkan kepada Allah bahwa kamu kampu, sehingga Allah pun memberikan yang terbaik untukmu.

Allah adalah sebaik-baiknya penulis skenario kehidupan makhluk-Nya^^

Sabtu, 12 Maret 2016

D27(2)

Mimpi yang Tertulis, Terucap, dan Terwujud



“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia”

Sepenggal lirik lagu yang dibawakan oleh Nidji, yang sampai saat ini masih menjadi acuan bagiku untuk mengarungi kerasnya hidup. Semenjak aku membaca dan menonton film dari novel Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, aku semakin menggila untuk terus bermimpi. Ah.. dari dulu hidupku memang selalu menggila.

“Hidup berawal dari mimpi.”

Kutipan novel Sang Pemimpi itu selalu ada dalam ingatan. Setiap kali aku lelah dan ingin menyerah, ku buka lagi lembar demi lembar novel itu, entah untuk yang ke sekian kalinya. Aku tidak akan pernah bosan.
Bosan untuk bermimpi ?
Haha...yang benar saja
Tidak akan menjadi bosan menjadi “Sang Pemimpi” jika kamu menuliskannya, mengucapkannya dalam peraduan doa pada Tuhan, maka Tuhan akan mendengar, maka Tuhan akan mengabulkan. Tetapi jangan lupa dengan usaha kamu,dilakukan sepenuh hati, sepenuh jiwa, memaksimalkan kemampuan yang diberikan. Sejatinya itu adalah amanah dari Tuhan. Manusia masih diberi hidup sama artinya dengan masih diberi amanah, masih ada tujuan yang belum dicapai. Kalau hidup hanya sekedar hidup, rumput juga hidup.

Lalu apa yang kamu impikan ?
Sejauh manakah langkahmu dalam bermimpi ?
Sekedar bermimpi ?
TIDAK..
Bermimpi
Tuliskan mimpimu
Sampaikan pada Tuhanmu
*Terlepas dari “Takdir”

Aku percaya bahwa mimpi yang dituliskan, mimpi yang disampaikan pada Tuhan, dan tak terlepas dari kerja keras, mimpi itu bukan lagi sekedar mimpi. Bagaimana saya bisa mengatakan seperti itu ? Tentu bukan tanpa alasan dan bukan sekedar bualan. Aku merasakannya, mengalaminya. Keajaiban dari mimpi yang ditulisakan sejak  3 tahun yang lalu.
Ini adalah beberapa mimpi sederhana yang ku tuliskan dan sudah dikabulkan
-           
-          Nilai 100 di mata pelajaran Matematika dan Biologi

Aku menuliskan impi seperti ini sudah sejak kelas 1 SMA. Aku tertarik pada cerita dari salah satu guru saat usai sholat Dzuhur. Tidak ada kalimat istimewa yang membuka percakapan kami. Hanya berkenalan karena saat itu aku murid baru. Beliau bercerita bahwa ada murid kelas 3 yang mendapat nilai 100 di mata pelajaran Biologi dan Fisika. Dengan PD nya aku menanggapi
“Fira nanti juga mendapatkan nilai 100 kok Bu, di Fisika dan Biologi, sama seperti Mas Mbaknya”
Tapi Tuhan menjawabnya di mata pelajaran matematika, bukan fisika. Dan biologi terjawab saat kelas 3 SMA.

-          Usia 18 tahun Lulus dari SMA, Masuk Undip Kesehatan Masyarakat tanpa tes tanpa bayar, dan Punya Laptop serta HP sendiri.



Memang agak aneh punya mimpi Lulus dari SMA, karena bagi sebagian orang itu suatu kepastian, bukan merupakan mimpi. Lalu kenapa ku masukkan dalam daftar impian ? Pendidikan tertinggi yang ditempuh oleh orangtua bahkan keluarga besar ku adalah SMA. Setidaknya aku juga bisa menyamai mereka.
Mimpi lulus dari SMA terjawab sudah. Ku lanjutkan lagi mimpi untuk kuliah. Entah dasar apa aku punya ambisi untuk memutuskan seperti itu. Allah mengabulkannya. Lolos SNMPTN dan Bidikmisi, tanpa tes tanpa bayar, dapat uang bulanan.
Karena masuk kuliah, mau tidak mau aku harus punya laptop dan HP yang merupakan barang penting bagi anak kuliahan (katanya). Kemudian bapakku membelikannya, entah itu uang dari mana.
Alhamdulillah.. ketiga mimpi itu terjawab dalam satu rangkaian di usia ku yang ke 18, tidak ada satu bulan. Sungguh ini kado ulangtahun terindah dari Tuhan.

-          Masuk UPK Lembaga Pers Mahasiswa dan IP 3,6
Ini aku tulis saat sudah di bangku kuliah. Tiba-tiba tertarik dengan dunia kejurnalistikan. Waktu itu ada event pelatihan jurnalistik dasar dan aku ikut tergabung sebagai peserta. Alhasil.. aku dapat penghargaan sebagai penulis artikel berita terbaik. Mungkin karena itu aku mendaftarkan diri ke UPK LPM Publica Health dan diterima.
Semseter 1 dan 2 , IP belum sesuai yang aku harapkan. Mungkin Tuhan mempunyai rencana lain yang mampu membuat perubahan positif untuk diriku.dan IP 3,6 aku raih tepat pada semester 3 kemarin.

Semenjak itu aku tidak takut lagi untuk bermimpi dan menuliskan mimpi itu pada selembar kertas. Aku percaya, meskipun Allah tidak mengabulkannya pada satu waktu, suatu saat PASTI akan terwujud. Allah Maha Tahu yang terbaik untuk makhluk-Nya. Kita hanya mampu berencana, namun Allah yang berkehendak.
Jangan pernah berhenti bermimpi,
Jangan takut untuk menuliskan mimpi,
Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu^^


“Kaum Muda yang kita butuhkan adalah orang-orang yang mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah diimpikan siapapun.”-John F. Kennedy, Presiden Amerika paling masyhur

Jumat, 11 Maret 2016

D26(2)

Ini Jalanku - Plihanku



Aku pernah merasakan sedih saat ditinggal oleh seseorang. Seseorang yang dulu begitu dekat, kemudian Allah memisahkan sejenak ataupun selamanya.
Hanya karena perubahan jilbab lebar dan khimar panjangku .
Hanya karena perubahan sikapku dalam menyapa.
Hanya karena caraku yang berbeda dalam memaknai arti cinta sebelum halal itu tiba.
Hanya karena ketegasanku menyikapi perkara halal dan haram dalam bermuamalah pada sesama ataupun padaNya.
Iyaa...
Karena perubahanku ini, membuat beberapa orang mundur meninggalkanku.
Beberapa dari mereka beralasan karena ini aku tak asyik lagi untuk diajak berteman.
Ada juga yang beralasan karena aku sok taat, sok baik, dan predikat sok lainnya yang menyisakan luka di dada.
Bahkan ada pula yang beralasan karena ini aku ikut aliran tertentu hingga mereka takut untuk dekat denganku.
Mustahil memang... menuntut mereka untuk setia bersamaku. Memaksa mereka untuk tetap mau jalan bersamaku. Bahkan merai ridho untuk memahami keyakinanku.
Sejatinya kita tidak akan pernah berhasil meraih ridho dari setiap makhlukNya kecuali memilih tegar untuk melangkah sendiri dijalanNya.
Dengan bermodalkan keyakinan, jika ini adalah pilihan yang Allah sukai, yang Allah cintai, yang Allah ridhoi, dan cukuplah satu ridho dariNya untuk kumiliki.
*Untuk sahabat-sahabatku yang sedang berhijrah ingin lebih baik lagi dimata Allah. Dari yang belum berhijab berprose menuju berhijab, dari yang berhijab tapi masih modis dan berlebihan semoga Allah gerakan lagi hatinya untuk melangkah menuju hijab yang sesuai syariat. Dan yang sudah berhijab sesuai syariat diistiqomahkan, terus diperbarui ilmu,iman dan amalnya.
Aamiin...^^

Rabu, 09 Maret 2016

D25(2)

Saya Diam,  Saya Dengar, dan Saya Paham

Pernah dengar ungkapan seperti ini :
“Hidup kita Tuhan yang mengatur, kita yang menjalani, dan orang lain yang berkomentar”
Benar kan ?
Iya.. benar. Benar sekali
Hidup kita diatur oleh Tuhan, dengan segala ketetapan-Nya. Tidak hanya diciptakan semata, tapi hanya untuk beribadah, menyembah, mengabdi,  bertaqwa, dan berserah diri kepada-Nya. Apa yang menjadi ketetapan-Nya sudah sangat jelas, tercantum dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist. Ada manusia yang benar-benar paham dan menjalankannya, ada yang paham tapi tidak menjalankannya, ada yang tidak paham tapi menjalannya, dan ada yang yang tidak paham sehingga dia tidak menjalannya. Diantara orang-orang itu yang termasuk golongan orang merugi adalah mereka yang tahu, mereka yang paham akan segala ketetapan Tuhan, tetapi pura-pura tidak tahu sehingga dengan sengaja tidak bisa menjalankannya.
Naudzubillah,
Kita yang menjalani hidup, sebagai aktor kehidupan dimana realita rangkaian perjalanan hidup kita tidak seindah cerita FTV. Persepsi indah tidaknya alur cerita kita, bergantung bagaimana kita mempersepsikannya. Ada yang bilang bahwa “Live is never flat, hidup ini tidak datar-datar saja.”
Asumsi ini akan dibenarkan oleh mereka (manusia) yang menyukai tantangan. Atau paling tidak mereka paham konsep hidup di dunia yang sudah dikalamkan oleh Tuhan.
Semua kembali pada keyakinan asing-masing
Orang lain yang berkomentar, layaknya menjalankan peran sebagai penonton sebuah drama. Jika yang mereka lihat bagus, maka komentar yang dilontarkan adalah komentar yang positif. Sebaliknya, jika yang mereka lihat buruk, maka komentar yang dilontarkan adalah komentar yang negatif. Tapi perlu diingat, persepsi orang satu dengan yang lain berbeda-beda, bergantung pada selera. Belum tentu menurut kamu bagus, menurut orang lain tidak bagus. Menurutmu tidak bagus, menurut orang lain bagus. Ya begitulah, kembali bagaimana mereka mempersepsikan apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar, dan apa yang mereka rasakan.
Akan tetapi perlu diingat. Berkomentar pun harus ada dasarnya. Jika berkomentar hanya menurut persepsi tanpa ada landasan yang mendasari asumsi tersebut, bisa jadi itu dikatakan sebagai pelecehan, atau dalam dunia hukum disebutkan sebagai pencemaran nama baik.
Nah loh.. repot juga kan
Berkomentar pun ada salahnya juga. Maka dari itu kita harus punya dasar, landasan, pondasi yang kuat yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Untuk apa ? Agar setiap tindakan yang kita ambil baik secara verbal maupun non verbal sesuai dengan ketetapan-Nya. Tidak menyimpang dari ajaran agama, tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Belajarlah untuk bertoleransi. Selama itu benar, sesuai dengan ajaran Tuhan, jangan menghakiminya dengan melontarkan kata-kata tajam, yang kamu sendiri belum tetntu benar. Tidak dipungkiri, sekali dua kali, pasti pernah merasakan yang namanya dihina, dilecehkan, dikata-katain yang buruk dan sejenisnya.
Sakit kan ?
Tersinggung kan ?
Marah kan ?
Apalagi yang dilecehkan itu adalah kaitannya dengan keyakinan sesorang, yang sudah jelas ada ketetapan dari Sang Pencipta. Melecehkan mereka yang sudah sesuai dengan ajaran atau mereka yang baru mau menyesuaikan diri dengan ajaran, itu adalah perbuatan yang salah. Terlebih jika dirimu sendiri tidak atau belum sesuai dengan ajaran tapi sudah berani menghina mereka yang sedang berusaha memperbaiki diri agar sesuai dengan ajaran.
Bukannya sok menasihati, tapi di sini saya merasakannya, mengalaminnya, di depan maupun di belakang saya. Ada omongan-omongan bernada negatif yang dilontarkan, langsung maupun tidak langsung, bahkan hanya dari ekspresi wajah dan gerakan tubuh.
Sejujurnya saya dengar dan paham dengan apa yang mereka lakukan, tapi saya diam. Karena di dalam ajaran yang saya tahu, kebenaran Tuhan tidak pernah salah, dan saya meyakininya. Selama itu benar, Allah akan memudahkan jalanku. Allah akan bersama orang-orang yang mendekatkan diri pada-Nya..
Semoga kita senantiasa istiqomah dalam iman dan Islam

Aamiin YRA J

D24(2)

Sepucuk Surat Cinta untuk Ibu dan Bapak



Assalamualaikum Wr. Wb

Titik demi titik mulai merekah mewah
Pena usang mulai beraksi mengikuti alunan hati
Huruf demi huruf mulai berbaris merangkai kata
Kutuangkan dalam secarik kertas putih bersih seperti salju
Kalimat demi kalimat mulai tersusun rapi
Terangkai penuh cinta kasih tertuang lembut dari hati
Sepucuk surat untuk ibu dan bapak tercinta
Secarik kertas untuk pasangan yang selalu menjadi ratu dan raja dalam singgasana hati ini
Dari gadis kecil yang masih mencari jalan menuju kedewasaan
Dari gadis kecil yang masih mencari jati diri dalam dunia yang penuh kehampaan

Teruntuk Ibu yang selalu menemani
Tak ada satupun yang mampu ku balas dari setiap tetes darah yang mengalir ketika engkau berusaha membuatku terlahir ke dunia
Dari setiap tetes keringat perjuangan  itu, dari setiap tetes air susu itu
Seluruh waktu yang telah kau curahkan, yang kau sirami dengan kasih sayang segenap jiwa
Aku hanya mampu mengusahakan untuk menjaga setiap kewajibanku
Amanah sebagai seorang anak dari wanita yang luar biasa hebatnya
Aku menyaring dengan baik kata-kata yang hendak ku lontarkan dari lidahku
Agar seluruh dunia tahu, gadis kecil ini digurui oleh bidadari cantik
Gertakanmu mampu menebas hasrat menggebu
Tanpa restu dan ridhomu bakmengundang malapetaka
Amarahmu adalah luka yang sangat tajam, karena engkau lebih dalam terluka
Sebuah pertanda bawa aku masih selalu mengecewakan
Begitu kekanak-kanakannya gadis kecilmu ini, Bu..
Namun akan aku coba untuk bisa mendewasa dengan bijak
Mendewasa untuk menjadi yang lebih baik untukmu
Sudah pasti hanya untukmu, membawamu menuju jannah-Nya
Kukepakkan dengan sekuat tenaga lantunan do’a agar sampai ke langit
Kusebut namamu dalam setiap baris doa yang kupanjatkan
Sebagai wujud kasih sayangku terhadapmu
Hati ini selalu yakin bahwa setiap ingatanmu adalah tentang diriku
Jiwa ini selalu yakin bahwa tanpa merengek pun, namaku selalu kau sebut dalam doa’mu

Teruntuk Bapak yang selalu menguatkan hati...
Wahai raja yang dengan setia selalu menjaga kerajaan kecilnya
Raja yang auranya seterang matahari sekokoh gunung berdiri
Tak kan mampu ku balas setiap kucuran keringat yang keluar dari kelenjar kulit hitam itu
Tak kan pernah mampu ku kembalikan setiap detik waktu yang kau luangkan
Yang mampu ku lakukan hanya menunaikan setiap kewajiban
Melaksanakan setiap amanah yang sudah dibebankan pada pundak ini
Amanah untuk menjadi wanita, sebaik-baiknya wanita, bagimu dan bagi-Nya
Kuulurkan kain panjang, ku kenakan hijab untuk menunaikan kewajiban
Sebagai tanda bahwa aku ingin meringankan bebanmu walau hanya sedikit

Teriakanmu mampu menusuk hati
Nada tinggi yang keluar dari pita suara tembus ke ruang jantung
Amarahmu adalah luka yang sangat tajam, karena  itu juga melukaimu
Tanda bahwa gadis kecilmu belum mampu menjadi sebaik yang kau inginkan
Selemah-lemahnya gadis kecilmu,
Terus ku coba agar mampu menjagamu dalam deretan doa yang ku panjatkan
Jika diri ini mampu menarik seseorang ke jannah-Nya setelah Ibu,
Maka sudah pasti nama bapak yang ada di puncak
Ku layangkan do’a-do’aku ke langit biru megah
Sebagai wujud hormat dan cinta
Selalu ku sebut namamu dalam doaku
Karena aku tahu dalam setiap waktumu selalu ada banyangan tentang diriku
Karena aku tahu, tanpa meminta pun selalu ada namaku yang kau sebut dalam do’amu

Ibu.. Bapak
Aku mencintai kalian
Tapi aku tahu, setinggi apapun cintaku pada kalian, tidak akan mampu menandingi cinta kalian kepadaku
Ibu, bapak..
Perlu kalian tahu, sesungguhnya putrimu ini ingin membangunkan istana Jannah atas izin Allah untuk kalian

Ibu..
Hari demi hari, putrimu mulai berubah, tidakkah ibu lihat ?
Pakaian yang kini kukenakan, jilbab yang ku ulurkan, aksesoris dan fashion yang modis yang perlahan ku tinggalkan
Ini adalah rangkaian usahaku untuk berbakti pada kalian
Tahukah ibu ?
Ada yang kurang suka dengan perubahanku ini
Tapi.. InsyaAllah aku akan maju terus, Bu..
Biarlah mereka mau berkata apa tentang ini
Aku mohon, Bu..
Janganlah ibu melarangku untuk berubah
Izinkan aku menjalankan apa yang Allah perintahkan secara kaffah
Biarlah mereka berkata apa asalkan ini benar,
Bu, jangan khawatir, jika akan banyak yang menjauh dariku
Sungguh, doa restumu, akan sangat berharga bagiku
Biarlah mereka berkata apa tentang diri ini

Bapak..
Aku sangat mencintai Bapak
Pak, aku tidak ingin menarik bapak ke dalam neraka
Karena perangaiku yang buruk semasa di dunia
Izinkan aku menutup auratku secara sempurna
Karena sungguh..selangkah anak perempuan keluar tanpa menutup aurat,
Selangkah pula bapaknya menuju neraka

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Dari putri Ibu dan Bapak..

Dengan Segenap Cinta :-* ({})

Selasa, 08 Maret 2016

D23(2)

Be Different, You’re Amazing^^



Jadilah yang berlari ketika yang lain berjalan
Jadilah yang berjalan dengan pasti, saat yang lain berlari dengan terburu
Jadilah yang terjaga, saat yang lain tertidur
Jadilah yang tidur dengan mimpi baru, saat yang lain tanpa angan apapun
Jatuh ??? Tak apa
Setidaknya kamu sudah selangkah lebih maju
Setidaknya kamu tahu rasanya gagal dan mencoba lagi
Bukan mereka yang hanya terkilir, lantas lebih memilih mundur mengobati luka
Simpan rasa takutmu
Simpan rasa ragumu
Untuk yang berani mencoba meraih bintang dengan sayap, tak akan sama rasanya dengan yang terbang dengan pesawat
Lelah ??? Memang
Setidaknya kamu tahu rasanya sakit memperjuangkan satu mimpi besarmu
Bukan mereka yang hanya duduk manis, lantas santai mengendalikan kemudinya untuk berjalan
Tak butuh waktu cepat, yang penting tepat
Tak hanya butuh usaha, tapi juga doa
Adakah yang masih ragu dengan kemampuan ajaibmu ?
Saat kekuatan doa berpadu dengan usaha dan keyakinan
Adakah yang masih meragukanmu ?
Pasti ada... Pasti
Tutup rapat telingamu untuk suara-suara bising yang memekakkan telinga
Tutup rapat hatimu untuk paku-paku berkarat yang hanya bisa menusuk dan melukai
Masih percaya pada siapa yang memberimu nafas ?
Mengapa tidak meminta meminta berlapis-lapis kekuatan dan kesabaran kepadaNya ?
Percayalah, jika engkau saja yakin pada dirimu sendiri, maka Dia tak akan ragu untuk memberi apa yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan
Tidak hanya itu, percaya atau tidak di atas sana, Dia tidak hanya menyiapkan satu atau dua bintang untukmu
Dia punya ribuan bahkan bintang yang palng terang pun akan Dia berikan untukmu
Yaaa, terlebih untuk kamu yang selalu percaya pada siapa yang menolongmu, tidak hanya percaya, tapi juga menjalankan apapun perintahNya, juga menjauhi laranganNya
Jadi intinya ?
Selama kita membawa nama Allah SWT dalam setiap langkah, maka tidak akan ada yang tidak mungkin
Selama kita juga melakukan segala usaha dan doa yang terbaik
Semoga Allah SWT selalu memudahkan langkahku, langkahmu, dan langkah kita dalam mengejar kebaikan

Aamiin J

Senin, 07 Maret 2016

D22(2)

Aku Malu Menjadi Wanita (yang...)



Kalau banyak orang merasa bangga menjadi wanita,
karena wanita banyak dipuja,
karena wanita cantik mempesona,
karena wanita cukup menggoda, dan lain sebagainya
Maka justru aku sebaliknya,
Dengan lantang aku berkata “Aku malu menjadi wanita”

Iya...
Aku malu menjadi wanita
Kalau faktanya wanita itu gampang diiming-imingi harta dengan mengorbankan harga dirinya
Aku malu menjadi wanita,
Kalau ternyata wanita itu sebagai sumber maksiat, memikat, hingga mengajak pada jalan sesat
Aku malu mejadi wanita,
Kalau ternyata dari pandangan dan suara wanita tak terjaga sanggup memunculkan syahwat
Aku malu menjadi waanita,
Kalau ternyata tindak tanduk wanita sanggup membuahkan angan-angan bagi lelaki
Aku malu menjadi wanita,
Kalau ternyata wanita tidak sanggup menjadi ibu yang bijak bagi anaknya dan sepenuh hati mendampingi perjuangan suaminya

Sungguh...
Aku malu menjadi wanita,
Yang tidak sesuai dengan fitrahnya

Iya...
Aku malu jika sekarang aku belum menjadi sosok wanita yang seperti Allah harapkan
Aku malu karena itu pertanda aku belum amanah terhadap titipan Allah
Bahkan malu ini berbuah ketakutan, kalau pada hari akhir nanti tidak ada daya bagiku untuk mempertanggungjawabkan ini semua

Padahal.., setahuku dari istri Baginda Rasul, Siti Khadijah ; Aisyah; dan Fatimah, wanita itu makhluk yang luar biasa, penerus kehidupan
Dari kelembutan hatinya, ia sanggup menguak gelapnya dunia, menyinari dengan cinta
Dari kesholehahan akhlaknya, ia sanggup menjaga dunia dari generasi hina dengan mengajarkannya ilmu dan agama
Dari kesabarannya ia sanggup mewarnai kehidupan dunia, hingga perjuangan itu terus ada

Lantas, kemanakah wanita-wanita yang mampu menjadi penerus kehidupan ?
Kemanakah wanita-wanita yang lembut hatinya ?
Tinggi harga dirinya, kuat imannya, bulat tekadnya,
Yang mampu menyinari dunia dari kehinaan


Yang manakah pilihanmu sahabat UkhtiFillah ?

Minggu, 06 Maret 2016

D21(2)

Menulis – Itu Caraku



Sastra itu indah.. 
Seperti dalam suatu kutipan :

"Ajarkan sastra pada anak-anakmu, agar mereka berani mengubah kelemahan menjadi kekuatan.
Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar mereka berani melawan ketidakadilan.
Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar mereka berani menegakan kebenaran.
Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar jiwa-jiwa mereka hidup.
Ajarkan satra yang mengajarkan keberanian" - Anis Matta

Menulis adalah kejujuran
Kejujuran terhadap respon yang didapati oleh kelima indra yang dimiliki
Jujur dengan apa yang dilihat,
Jujur dengan apa yang didengar,
Jujur dengan apa yang (ingin) diucap,
Jujur dengan apa yang dicium,
Dan jujur dengan apa yang dirasakan oleh sentuhan – Hati

Tulisan adalah harapan
Harapan yang dituangkan dari pikiran maupun perasaan
Harapan yang tak sama
Mimpi yang tak serupa
Angan yang tak sejalan
Namun tertaut dalam suatu kumpulan doa yang sama

Jika mereka bisa berdiri tegak dengan gagahnya, kemudian melangkahkan kaki pada satu tujuan yang jelas, hingga pada akhirnya menyunggingkan senyum sumringah yang menyampul rona pipi kemerahan
Maka aku pun bisa
Mimpi itu bebas, tak seorangpun berhak mengklaim bahwa aku tidak bisa sepertinya
Mungkin memang benar aku tidak bisa sepertinya, tapi aku punya kelebihan lain yang dia tak punya
Karena manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing
Akan tetapi, yang harus aku lakukan adalah fokus pada kelebihan
Kelebihan yang tidak berakhir pada kesombongan belaka
Jika mereka pandai bercakap sistematis tanpa harus berpikir di hadapan orang banyak,
Maka aku cukup dengan berpikir, merasakan, kemudian menuangkan dalam tulisan
Biar bagaimana pun aku punya cara tersendiri dalam menunjukkan kelebihan tanpa banyak cakap
Dalam tulisan, mimpiku bebas – Tak Terbatas
Imajinasi dan insiprasi yang ku mainkan untuk ku rangkai
Sama seperti kehidupan yang sedang kujalani

Aku menyukai setiap kata yang sudah ku kenal selama ini
Kata yang diajarkan oleh malaikatku – Ibu
Kata yang diajarkan oleh orang-orang sekitarku,
Kata yang ku baca dan ku pahami sendiri
Banyak kata yang sudah ku kenal, mungkin jika aku menuliskannya sudah menjadi tumpukan buku tebal
Alhamdulillah.., Nikmat Allah Yang Maha Kuasa

Aku menyukai kata dan menuliskannya
Jika Allah berkehendak,
Aku ingin merangkai kata yang ku tuliskan dan menghantarkan tulisanku kepada khalayak
Berharap setiap kata yang telah ku rangkai mampu membawa perubahan – Apapun

Apa yang ku tulis bukan hanya tentang bahagiaku
Namun kita adalah bagian daripada helai-helai lembar buku
Dan tintanya adalah do’a-do’a kita

Dari prolog, klimaks, hingga ending, kita adalah aktornya

Keyakinan ini masih ada dan akan selalu ada
Hingga suatu saat nanti kita bisa melihat sendiri hasil dari apa yang telah diperjuangkan
Karena bukan atas diriku saja hasil itu, namun didorong juga oleh sekumpulan do’a yang menyatu

Hebatnya, aku bisa dengan mudah menumpahkan perasaan melalui tulisan, tidak dalam ucapan. Sebab itu kamu tak pernah tahu sesungguhnya ada yang terpendam sia-sia jika kamu tak pernah membacanya

Membaca membuka mata mu, meluaskan pikiran mu, melapangkan hati mu
Setelah puas membaca, maka tulislah
Jangan biarkan hanya pikiran mu yang menikmatinya
Berbagilah !!!

"Jangan pernah berhenti menulis, sebab kita tak pernah tau, tulisan mana yang akan menyadarkan seseorang di luar sana"

Aku yakin,
Allah dengarkan, Allah kabulkan
Aamiin^^ 

Sabtu, 05 Maret 2016

D20(2)

Hijrah Pakaian Saja Tidak Cukup



Benar,
Pakaian yang paling mulia untuk muslimah adalah hijab yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan

Alhamdulillah..

Sekarang ini sudah banyak muslimah yang berhijab syar’i di dalam keseharian mereka

MasyaAllah..

Namun perlu kita pelajari bersama sahabat,
Hijrah pakaian saja tidak cukup
Kita harus berusaha untuk menyesuaiakan antara dua hal yang berbeda ; pakaian dan akhlak
Analoginya seperti menikah, antara suami istri pasti mempunyai sifat yang sangat berbeda tetapi mereka menyatukan visi dan misi agar sampai ke satu tujuan yang sama, Surga
Begitu pula pakaian dari-Nya,
Harus dapat disatukan antara pakaian syar’i dan akhlak mulia agar sampai pula ke Surga-Nya
Lantas bagaimana caranya ?
Satu kunci saja
Yaitu niatkan karena-Nya
Jangan sampai kita salah tujuan
Jangan sampai kita berpakaian agar dipuji manusia
Karena setiap hal adalah kehendak Allah
Bila bersungguh-sungguh karena-Nya, Allah akan membantu
Jika tidak, mudah saja Dia menarik hidayah
Terlebih lagi muslimah adalah contoh bagi muslimah lainnya
Jangan biarkan timbul pernyataan “Sudah berhijab  kok masih suka ngomongin orang, tapi kok menggunjing, ktapi kok bicara kasar”

Naudzubillah..

Selalu hijab yang disalahkan, dijadikan kesalahan sebab dari akhlak
Padahal hijab itu tidak ada salahnya sedikitpun
Benar,
Antara akhlak dan kewajiban memang sangat berbeda
Namun apakahkita hanya jalan di tempat saja sementara jalan di depan masih sangat panjang untuk dipijak
Mulailah berjalan membentuk akhlak yang baik, sinkronkan dengan pakaian
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang ditolong oleh Allah dari panasnya api neraka,


Karena hijrah pakaian saja tidak cukup UkhtiFillah^^

Jumat, 04 Maret 2016

D19(2)

Lelaki – Memuliakan Perempuan



Wahai lelaki,
Tugasmu adalah memuliakan perempuan
Ibumu, istrimu, anak perempuanmu, dan saudara perempuanmu
Dipundakmu mereka bertumpu
Maka sepantasnya kau malu jika tanganmu masih berpangku dan hatimu tidak tergerak untuk menjadikan mereka mulia

Wahai lelaki,
Tugasmu adalah memuliakan perempuan
Ibumu tiga kali lebih berhak kau hormati dibandingkan ayahmu
Bahkan jika kau sudah menggendongnya keliling dunia; niscaya tidak akan terbalaskan sepenuhnya kemuliaan ibumu
Istrimu adalah indikator kebaikanmu
Kemuliaannya melalui tanganmu adalah pemberat amalmu di akhirat kelak
Anak perempuanmu adalah cermin dirimu
Kesenangan mereka akibat perbuatanmu adalah perisaimu dari api neraka

Wahai lelaki
Tugasmu adalah memuliakan perempuan
Memuliakan, menjadikan mereka mulia di dunia dan di sisi-Nya
Maka jangan sekali-kali berhitung ketika menafkahi ibumu
Apakah ibumu pernah menagihmu atas air susu yang menjadikan siapa dirimu sekarang ?
Jangan pula merasa berat saat mencukupi kebutuhan istrimu
Bukankah seharusnya kehormatanmu bisa memenuhinya ?
Pun merasa sempit saat memberikan kesenangan dunia pada anak perempuanmu
Perisai api neraka tidak sebanding dengan apapun di dunia

Wahai lelaki,
Tugasmu adalah memuliakan perempuan
Mulia bukan saja di dunia tapi juga menjadikan mereka mulia di hadapan-Nya
Jangan berharap mereka mendirikan perintah-Nya manakala dirimu sendiri lalai terhadap-Nya
Jangan berpikir mereka akan menaatimu, jika dirimu mungkin tidak pantas untuk ditaati
Jangan pula berharap iringan do’a dan ridho mereka,  jika mereka terlewat dari do’a-do’amu

Wahai lelaki
Tugasmu adalah memuliakan perempuan
Namun sungguh, merekalah yang menjadi sebab kejayaanmu, sebagaimana mereka pula mungkin menjadi sebab kehinaanmu
Maka bangunan megah di dunia saja tidak cukup bagi mereka untuk menjadi mulia
Ajarkanlah mereka membangun istana di surga-Nya

Hilangkanlah rasa sempitmu
Niscaya Allah akan mencukupkanmu untuk mencukupi mereka
Berlemah lembutlah pada mereka
Niscaya Allah pun akan melembutkan mereka untuk berlemah lembut terhadapmu..


*Belajar tentang sosok "lelaki" dari seseorang yang bernama Samijan, Ayahku^^

Kamis, 03 Maret 2016

D18(2)

Muhasabah – Jangan Salahkan Allah


Kemana perginya do’a ?
Jika berharap uang, ternyata yang datang hutang
Jika meminta kemudahan yang hadir kesulitan
Jika memohon kesehatan yang menghampiri malah penyakit

Jangan kalian tanya mengapa Allah tak kabulkan do’a
Jangan kalian paksa kapan Allah mengijabahkan do’a
Jangan kalian heran mengapa Allah abaikan do’a

Tapi tanyakan seperti apa tubuh kalian bicara
Tanyakan kehalalan makanan yang kalian telan
Tanyakan seperti apa hati kalian merasa

Apa Subuh kalian menjelang Dhuha ?
Apa Dzuhur kalian sisa waktu yang kalian punya ?
Apa Ashar – Magrib kalian terlalu dekat waktunya ?
Apa Isya’ kalian terlewat karena lelah ?
Apa Tahajud kalian terlepas karna lelap ?
Apa Al-Qur’an kalian tergeletak karena tak sempat membaca ?
Apa harta kalian disimpan tak dibagi ?

Jangan salahkan Allah
Jika kalian kira bisa bebas berbuat dosa,
Lantas luruh dengan berhaji dan melaksanakan umroh sertiap tahunnya ?

Jangan salahkan Allah
Jika ayat suci yang kalian pilih beberapa
-         -  Surat Yusuf agar mendapatkan putra yang tampan dan sholeh
-          - Surat Maryam agar memperoleh putri yang cantik dan sholehah
-          - Surat Ar-Rahman agar berlimpah rezeki
-        -   Surat Al-Kahfi yang khusus di rapel pada malam Jum’at

Dan jangan salahkan Allah
Jika ayat-ayatNya tak pernah dibaca ataupun diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
Jika titah Allah hanya menjadi beban,
Jika urusan Allah dihitung berdasarkan untung-rugi
Jangan berharap kecintaanNya akan datang
Jangan berharap do’a akan dikabulkan

Ya Allah jagalah kami dari hal-hal yang demikian
Satukan kami dalam ikatan cinta untuk saling mengingatkan akan keberadaan dan kewajiban kami sebagai hambaMu
Ini hanya bentuk muhasabah diri, bukan mutlak saya mengklaim saudara seperti itu

Sekali lagi, hanya untuk muhasabah diri ^^