Sabtu, 12 Maret 2016

D27(2)

Mimpi yang Tertulis, Terucap, dan Terwujud



“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia”

Sepenggal lirik lagu yang dibawakan oleh Nidji, yang sampai saat ini masih menjadi acuan bagiku untuk mengarungi kerasnya hidup. Semenjak aku membaca dan menonton film dari novel Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, aku semakin menggila untuk terus bermimpi. Ah.. dari dulu hidupku memang selalu menggila.

“Hidup berawal dari mimpi.”

Kutipan novel Sang Pemimpi itu selalu ada dalam ingatan. Setiap kali aku lelah dan ingin menyerah, ku buka lagi lembar demi lembar novel itu, entah untuk yang ke sekian kalinya. Aku tidak akan pernah bosan.
Bosan untuk bermimpi ?
Haha...yang benar saja
Tidak akan menjadi bosan menjadi “Sang Pemimpi” jika kamu menuliskannya, mengucapkannya dalam peraduan doa pada Tuhan, maka Tuhan akan mendengar, maka Tuhan akan mengabulkan. Tetapi jangan lupa dengan usaha kamu,dilakukan sepenuh hati, sepenuh jiwa, memaksimalkan kemampuan yang diberikan. Sejatinya itu adalah amanah dari Tuhan. Manusia masih diberi hidup sama artinya dengan masih diberi amanah, masih ada tujuan yang belum dicapai. Kalau hidup hanya sekedar hidup, rumput juga hidup.

Lalu apa yang kamu impikan ?
Sejauh manakah langkahmu dalam bermimpi ?
Sekedar bermimpi ?
TIDAK..
Bermimpi
Tuliskan mimpimu
Sampaikan pada Tuhanmu
*Terlepas dari “Takdir”

Aku percaya bahwa mimpi yang dituliskan, mimpi yang disampaikan pada Tuhan, dan tak terlepas dari kerja keras, mimpi itu bukan lagi sekedar mimpi. Bagaimana saya bisa mengatakan seperti itu ? Tentu bukan tanpa alasan dan bukan sekedar bualan. Aku merasakannya, mengalaminya. Keajaiban dari mimpi yang ditulisakan sejak  3 tahun yang lalu.
Ini adalah beberapa mimpi sederhana yang ku tuliskan dan sudah dikabulkan
-           
-          Nilai 100 di mata pelajaran Matematika dan Biologi

Aku menuliskan impi seperti ini sudah sejak kelas 1 SMA. Aku tertarik pada cerita dari salah satu guru saat usai sholat Dzuhur. Tidak ada kalimat istimewa yang membuka percakapan kami. Hanya berkenalan karena saat itu aku murid baru. Beliau bercerita bahwa ada murid kelas 3 yang mendapat nilai 100 di mata pelajaran Biologi dan Fisika. Dengan PD nya aku menanggapi
“Fira nanti juga mendapatkan nilai 100 kok Bu, di Fisika dan Biologi, sama seperti Mas Mbaknya”
Tapi Tuhan menjawabnya di mata pelajaran matematika, bukan fisika. Dan biologi terjawab saat kelas 3 SMA.

-          Usia 18 tahun Lulus dari SMA, Masuk Undip Kesehatan Masyarakat tanpa tes tanpa bayar, dan Punya Laptop serta HP sendiri.



Memang agak aneh punya mimpi Lulus dari SMA, karena bagi sebagian orang itu suatu kepastian, bukan merupakan mimpi. Lalu kenapa ku masukkan dalam daftar impian ? Pendidikan tertinggi yang ditempuh oleh orangtua bahkan keluarga besar ku adalah SMA. Setidaknya aku juga bisa menyamai mereka.
Mimpi lulus dari SMA terjawab sudah. Ku lanjutkan lagi mimpi untuk kuliah. Entah dasar apa aku punya ambisi untuk memutuskan seperti itu. Allah mengabulkannya. Lolos SNMPTN dan Bidikmisi, tanpa tes tanpa bayar, dapat uang bulanan.
Karena masuk kuliah, mau tidak mau aku harus punya laptop dan HP yang merupakan barang penting bagi anak kuliahan (katanya). Kemudian bapakku membelikannya, entah itu uang dari mana.
Alhamdulillah.. ketiga mimpi itu terjawab dalam satu rangkaian di usia ku yang ke 18, tidak ada satu bulan. Sungguh ini kado ulangtahun terindah dari Tuhan.

-          Masuk UPK Lembaga Pers Mahasiswa dan IP 3,6
Ini aku tulis saat sudah di bangku kuliah. Tiba-tiba tertarik dengan dunia kejurnalistikan. Waktu itu ada event pelatihan jurnalistik dasar dan aku ikut tergabung sebagai peserta. Alhasil.. aku dapat penghargaan sebagai penulis artikel berita terbaik. Mungkin karena itu aku mendaftarkan diri ke UPK LPM Publica Health dan diterima.
Semseter 1 dan 2 , IP belum sesuai yang aku harapkan. Mungkin Tuhan mempunyai rencana lain yang mampu membuat perubahan positif untuk diriku.dan IP 3,6 aku raih tepat pada semester 3 kemarin.

Semenjak itu aku tidak takut lagi untuk bermimpi dan menuliskan mimpi itu pada selembar kertas. Aku percaya, meskipun Allah tidak mengabulkannya pada satu waktu, suatu saat PASTI akan terwujud. Allah Maha Tahu yang terbaik untuk makhluk-Nya. Kita hanya mampu berencana, namun Allah yang berkehendak.
Jangan pernah berhenti bermimpi,
Jangan takut untuk menuliskan mimpi,
Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu^^


“Kaum Muda yang kita butuhkan adalah orang-orang yang mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah diimpikan siapapun.”-John F. Kennedy, Presiden Amerika paling masyhur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar