Selasa, 15 Maret 2016

D30(2)

Bagaimanapun, Tetap  Ingat Allah



Assalamualaikum SahabatFillah....
Apa kabar hari ini ?
Bagaimana kabarnya hati ?
Sehatkah ?
Atau sedang sakitkah ?
Semoga Allah selalu melindungi kita dari segala macam penyakit, fisik maupun hati^^
Seringkali saat bahagia kita melupakan Dia, pura-pura tidak ingat.
Dibangunkan sholat Subuh jawabnya nanti, hingga akhirnya terlewati matahari.
Ketika Dzuhur datang, jawabnya waktu istirahat, makan, lalu kapan sholatnya ? Terlewat lagi.
Saat Ashar datang, jawabnya nanggung masih di jalan. Dan lagi-lagi waktu Ashar hanya numpang lewat.
Hari mulai petang, adzan Magrib pun berkumandang, namun masih dengan alasan yang macam-macam hingga Magrib pun tak sempat.
Lalu Isya ? Kan waktunya panjang, nanti saja lah.. Tiba-tiba ? Mata sudah terpejam.
Astaghfirullahaladzim...
Ketika diseru untuk bersedekah ? Ah, tapi kan tidak punya uang. Memangnya sedekah harus dalam bentuk uang ?
Ketika diperintahkan untuk menolong orang lain ? Memangnya kalau menolong orang lain, akan ditolong juga ? Sekecil apapun amal baik yang kita lakukan pasti ada balasan dari Allah SWT.
Diperintahkan untuk mengaji ? Banyak alasan ini itu, itu dan ini.
Baiklah, kalau begitu istighfar...
Masih enggan pula ?
Lantas mau jadi apa ? Bisanya apa ?
Ini itu tidak mau, tidak ada bersyukurnya.
Tiba-tiba di tengah ricuhnya bahagia dunia, ada yang membuat luka. Baru tergerak untuk menggelar sajadah, menangis mengadu, bersedekah seraya berkata Ya Allah mengapa mereka mendzolimiku ? Bukan mereka tapi diri sendiri yang dzolim terhadap Allah. Kenapa ? Lagi-lagi kenapa -_-
Jika kau menanyakan mengapa diberi luka, bukankah saat bahagia membuatmu seakan melupa siapa yang memberimu kenikmatan itu ?
Dan bukankah lebih baik sebuah duka jika itu membuat sadar bahwasannya kau, kita, mereka hanyalah seorang hamba ?
Bukankah lebih baik air mata jika bisa membuat kita senantiasa mendekat pada-Nya ?
Sungguh.. ada hak Allah yang harus kita berikan juga tunaikan. Jangan jadikan dirimu sebagai hamba yang lupa berterimakasih juga lupa bahwa sehebat apapun kita hanyalah seorang hamba-Nya.
Semoga dalam keadaan apapun baik suka maupun duka tetaplah Allah semata yang ada di kepala pun di hati kita.

Aamiin^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar