Senin, 07 Maret 2016

D22(2)

Aku Malu Menjadi Wanita (yang...)



Kalau banyak orang merasa bangga menjadi wanita,
karena wanita banyak dipuja,
karena wanita cantik mempesona,
karena wanita cukup menggoda, dan lain sebagainya
Maka justru aku sebaliknya,
Dengan lantang aku berkata “Aku malu menjadi wanita”

Iya...
Aku malu menjadi wanita
Kalau faktanya wanita itu gampang diiming-imingi harta dengan mengorbankan harga dirinya
Aku malu menjadi wanita,
Kalau ternyata wanita itu sebagai sumber maksiat, memikat, hingga mengajak pada jalan sesat
Aku malu mejadi wanita,
Kalau ternyata dari pandangan dan suara wanita tak terjaga sanggup memunculkan syahwat
Aku malu menjadi waanita,
Kalau ternyata tindak tanduk wanita sanggup membuahkan angan-angan bagi lelaki
Aku malu menjadi wanita,
Kalau ternyata wanita tidak sanggup menjadi ibu yang bijak bagi anaknya dan sepenuh hati mendampingi perjuangan suaminya

Sungguh...
Aku malu menjadi wanita,
Yang tidak sesuai dengan fitrahnya

Iya...
Aku malu jika sekarang aku belum menjadi sosok wanita yang seperti Allah harapkan
Aku malu karena itu pertanda aku belum amanah terhadap titipan Allah
Bahkan malu ini berbuah ketakutan, kalau pada hari akhir nanti tidak ada daya bagiku untuk mempertanggungjawabkan ini semua

Padahal.., setahuku dari istri Baginda Rasul, Siti Khadijah ; Aisyah; dan Fatimah, wanita itu makhluk yang luar biasa, penerus kehidupan
Dari kelembutan hatinya, ia sanggup menguak gelapnya dunia, menyinari dengan cinta
Dari kesholehahan akhlaknya, ia sanggup menjaga dunia dari generasi hina dengan mengajarkannya ilmu dan agama
Dari kesabarannya ia sanggup mewarnai kehidupan dunia, hingga perjuangan itu terus ada

Lantas, kemanakah wanita-wanita yang mampu menjadi penerus kehidupan ?
Kemanakah wanita-wanita yang lembut hatinya ?
Tinggi harga dirinya, kuat imannya, bulat tekadnya,
Yang mampu menyinari dunia dari kehinaan


Yang manakah pilihanmu sahabat UkhtiFillah ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar