Rabu, 09 Maret 2016

D25(2)

Saya Diam,  Saya Dengar, dan Saya Paham

Pernah dengar ungkapan seperti ini :
“Hidup kita Tuhan yang mengatur, kita yang menjalani, dan orang lain yang berkomentar”
Benar kan ?
Iya.. benar. Benar sekali
Hidup kita diatur oleh Tuhan, dengan segala ketetapan-Nya. Tidak hanya diciptakan semata, tapi hanya untuk beribadah, menyembah, mengabdi,  bertaqwa, dan berserah diri kepada-Nya. Apa yang menjadi ketetapan-Nya sudah sangat jelas, tercantum dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist. Ada manusia yang benar-benar paham dan menjalankannya, ada yang paham tapi tidak menjalankannya, ada yang tidak paham tapi menjalannya, dan ada yang yang tidak paham sehingga dia tidak menjalannya. Diantara orang-orang itu yang termasuk golongan orang merugi adalah mereka yang tahu, mereka yang paham akan segala ketetapan Tuhan, tetapi pura-pura tidak tahu sehingga dengan sengaja tidak bisa menjalankannya.
Naudzubillah,
Kita yang menjalani hidup, sebagai aktor kehidupan dimana realita rangkaian perjalanan hidup kita tidak seindah cerita FTV. Persepsi indah tidaknya alur cerita kita, bergantung bagaimana kita mempersepsikannya. Ada yang bilang bahwa “Live is never flat, hidup ini tidak datar-datar saja.”
Asumsi ini akan dibenarkan oleh mereka (manusia) yang menyukai tantangan. Atau paling tidak mereka paham konsep hidup di dunia yang sudah dikalamkan oleh Tuhan.
Semua kembali pada keyakinan asing-masing
Orang lain yang berkomentar, layaknya menjalankan peran sebagai penonton sebuah drama. Jika yang mereka lihat bagus, maka komentar yang dilontarkan adalah komentar yang positif. Sebaliknya, jika yang mereka lihat buruk, maka komentar yang dilontarkan adalah komentar yang negatif. Tapi perlu diingat, persepsi orang satu dengan yang lain berbeda-beda, bergantung pada selera. Belum tentu menurut kamu bagus, menurut orang lain tidak bagus. Menurutmu tidak bagus, menurut orang lain bagus. Ya begitulah, kembali bagaimana mereka mempersepsikan apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar, dan apa yang mereka rasakan.
Akan tetapi perlu diingat. Berkomentar pun harus ada dasarnya. Jika berkomentar hanya menurut persepsi tanpa ada landasan yang mendasari asumsi tersebut, bisa jadi itu dikatakan sebagai pelecehan, atau dalam dunia hukum disebutkan sebagai pencemaran nama baik.
Nah loh.. repot juga kan
Berkomentar pun ada salahnya juga. Maka dari itu kita harus punya dasar, landasan, pondasi yang kuat yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Untuk apa ? Agar setiap tindakan yang kita ambil baik secara verbal maupun non verbal sesuai dengan ketetapan-Nya. Tidak menyimpang dari ajaran agama, tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Belajarlah untuk bertoleransi. Selama itu benar, sesuai dengan ajaran Tuhan, jangan menghakiminya dengan melontarkan kata-kata tajam, yang kamu sendiri belum tetntu benar. Tidak dipungkiri, sekali dua kali, pasti pernah merasakan yang namanya dihina, dilecehkan, dikata-katain yang buruk dan sejenisnya.
Sakit kan ?
Tersinggung kan ?
Marah kan ?
Apalagi yang dilecehkan itu adalah kaitannya dengan keyakinan sesorang, yang sudah jelas ada ketetapan dari Sang Pencipta. Melecehkan mereka yang sudah sesuai dengan ajaran atau mereka yang baru mau menyesuaikan diri dengan ajaran, itu adalah perbuatan yang salah. Terlebih jika dirimu sendiri tidak atau belum sesuai dengan ajaran tapi sudah berani menghina mereka yang sedang berusaha memperbaiki diri agar sesuai dengan ajaran.
Bukannya sok menasihati, tapi di sini saya merasakannya, mengalaminnya, di depan maupun di belakang saya. Ada omongan-omongan bernada negatif yang dilontarkan, langsung maupun tidak langsung, bahkan hanya dari ekspresi wajah dan gerakan tubuh.
Sejujurnya saya dengar dan paham dengan apa yang mereka lakukan, tapi saya diam. Karena di dalam ajaran yang saya tahu, kebenaran Tuhan tidak pernah salah, dan saya meyakininya. Selama itu benar, Allah akan memudahkan jalanku. Allah akan bersama orang-orang yang mendekatkan diri pada-Nya..
Semoga kita senantiasa istiqomah dalam iman dan Islam

Aamiin YRA J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar