Menulis – Itu Caraku
Sastra itu indah..
Seperti dalam suatu kutipan :
"Ajarkan sastra pada anak-anakmu, agar mereka berani
mengubah kelemahan menjadi kekuatan.
Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar mereka berani melawan
ketidakadilan.
Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar mereka berani menegakan
kebenaran.
Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar jiwa-jiwa mereka hidup.
Ajarkan satra yang mengajarkan keberanian" - Anis
Matta
Menulis
adalah kejujuran
Kejujuran
terhadap respon yang didapati oleh kelima indra yang dimiliki
Jujur dengan
apa yang dilihat,
Jujur dengan
apa yang didengar,
Jujur dengan
apa yang (ingin) diucap,
Jujur dengan
apa yang dicium,
Dan jujur
dengan apa yang dirasakan oleh sentuhan – Hati
Tulisan
adalah harapan
Harapan yang
dituangkan dari pikiran maupun perasaan
Harapan yang
tak sama
Mimpi yang
tak serupa
Angan yang
tak sejalan
Namun tertaut
dalam suatu kumpulan doa yang sama
Jika mereka
bisa berdiri tegak dengan gagahnya, kemudian melangkahkan kaki pada satu tujuan
yang jelas, hingga pada akhirnya menyunggingkan senyum sumringah yang menyampul
rona pipi kemerahan
Maka aku pun
bisa
Mimpi itu
bebas, tak seorangpun berhak mengklaim bahwa aku tidak bisa sepertinya
Mungkin
memang benar aku tidak bisa sepertinya, tapi aku punya kelebihan lain yang dia
tak punya
Karena
manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing
Akan tetapi,
yang harus aku lakukan adalah fokus pada kelebihan
Kelebihan
yang tidak berakhir pada kesombongan belaka
Jika mereka
pandai bercakap sistematis tanpa harus berpikir di hadapan orang banyak,
Maka aku
cukup dengan berpikir, merasakan, kemudian menuangkan dalam tulisan
Biar
bagaimana pun aku punya cara tersendiri dalam menunjukkan kelebihan tanpa
banyak cakap
Dalam
tulisan, mimpiku bebas – Tak Terbatas
Imajinasi dan
insiprasi yang ku mainkan untuk ku rangkai
Sama seperti
kehidupan yang sedang kujalani
Aku menyukai
setiap kata yang sudah ku kenal selama ini
Kata yang
diajarkan oleh malaikatku – Ibu
Kata yang
diajarkan oleh orang-orang sekitarku,
Kata yang ku
baca dan ku pahami sendiri
Banyak kata
yang sudah ku kenal, mungkin jika aku menuliskannya sudah menjadi tumpukan buku
tebal
Alhamdulillah.., Nikmat Allah Yang Maha Kuasa
Aku menyukai
kata dan menuliskannya
Jika Allah
berkehendak,
Aku ingin
merangkai kata yang ku tuliskan dan menghantarkan tulisanku kepada khalayak
Berharap
setiap kata yang telah ku rangkai mampu membawa perubahan – Apapun
Apa yang ku tulis
bukan hanya tentang bahagiaku
Namun kita
adalah bagian daripada helai-helai lembar buku
Dan tintanya
adalah do’a-do’a kita
Dari prolog,
klimaks, hingga ending, kita adalah aktornya
Keyakinan ini
masih ada dan akan selalu ada
Hingga suatu
saat nanti kita bisa melihat sendiri hasil dari apa yang telah diperjuangkan
Karena bukan
atas diriku saja hasil itu, namun didorong juga oleh sekumpulan do’a yang
menyatu
Hebatnya, aku bisa dengan mudah
menumpahkan perasaan melalui tulisan, tidak dalam ucapan. Sebab itu kamu tak
pernah tahu sesungguhnya ada yang terpendam sia-sia jika kamu tak pernah
membacanya
Membaca membuka mata mu, meluaskan pikiran mu, melapangkan
hati mu
Setelah puas membaca, maka tulislah
Jangan biarkan hanya pikiran mu yang menikmatinya
Berbagilah !!!
"Jangan pernah berhenti menulis, sebab kita tak pernah
tau, tulisan mana yang akan menyadarkan seseorang di luar sana"
Aku yakin,
Allah
dengarkan, Allah kabulkan
Aamiin^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar