Minggu, 06 Maret 2016

D21(2)

Menulis – Itu Caraku



Sastra itu indah.. 
Seperti dalam suatu kutipan :

"Ajarkan sastra pada anak-anakmu, agar mereka berani mengubah kelemahan menjadi kekuatan.
Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar mereka berani melawan ketidakadilan.
Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar mereka berani menegakan kebenaran.
Ajarkan sastra pada anak-anakmu agar jiwa-jiwa mereka hidup.
Ajarkan satra yang mengajarkan keberanian" - Anis Matta

Menulis adalah kejujuran
Kejujuran terhadap respon yang didapati oleh kelima indra yang dimiliki
Jujur dengan apa yang dilihat,
Jujur dengan apa yang didengar,
Jujur dengan apa yang (ingin) diucap,
Jujur dengan apa yang dicium,
Dan jujur dengan apa yang dirasakan oleh sentuhan – Hati

Tulisan adalah harapan
Harapan yang dituangkan dari pikiran maupun perasaan
Harapan yang tak sama
Mimpi yang tak serupa
Angan yang tak sejalan
Namun tertaut dalam suatu kumpulan doa yang sama

Jika mereka bisa berdiri tegak dengan gagahnya, kemudian melangkahkan kaki pada satu tujuan yang jelas, hingga pada akhirnya menyunggingkan senyum sumringah yang menyampul rona pipi kemerahan
Maka aku pun bisa
Mimpi itu bebas, tak seorangpun berhak mengklaim bahwa aku tidak bisa sepertinya
Mungkin memang benar aku tidak bisa sepertinya, tapi aku punya kelebihan lain yang dia tak punya
Karena manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing
Akan tetapi, yang harus aku lakukan adalah fokus pada kelebihan
Kelebihan yang tidak berakhir pada kesombongan belaka
Jika mereka pandai bercakap sistematis tanpa harus berpikir di hadapan orang banyak,
Maka aku cukup dengan berpikir, merasakan, kemudian menuangkan dalam tulisan
Biar bagaimana pun aku punya cara tersendiri dalam menunjukkan kelebihan tanpa banyak cakap
Dalam tulisan, mimpiku bebas – Tak Terbatas
Imajinasi dan insiprasi yang ku mainkan untuk ku rangkai
Sama seperti kehidupan yang sedang kujalani

Aku menyukai setiap kata yang sudah ku kenal selama ini
Kata yang diajarkan oleh malaikatku – Ibu
Kata yang diajarkan oleh orang-orang sekitarku,
Kata yang ku baca dan ku pahami sendiri
Banyak kata yang sudah ku kenal, mungkin jika aku menuliskannya sudah menjadi tumpukan buku tebal
Alhamdulillah.., Nikmat Allah Yang Maha Kuasa

Aku menyukai kata dan menuliskannya
Jika Allah berkehendak,
Aku ingin merangkai kata yang ku tuliskan dan menghantarkan tulisanku kepada khalayak
Berharap setiap kata yang telah ku rangkai mampu membawa perubahan – Apapun

Apa yang ku tulis bukan hanya tentang bahagiaku
Namun kita adalah bagian daripada helai-helai lembar buku
Dan tintanya adalah do’a-do’a kita

Dari prolog, klimaks, hingga ending, kita adalah aktornya

Keyakinan ini masih ada dan akan selalu ada
Hingga suatu saat nanti kita bisa melihat sendiri hasil dari apa yang telah diperjuangkan
Karena bukan atas diriku saja hasil itu, namun didorong juga oleh sekumpulan do’a yang menyatu

Hebatnya, aku bisa dengan mudah menumpahkan perasaan melalui tulisan, tidak dalam ucapan. Sebab itu kamu tak pernah tahu sesungguhnya ada yang terpendam sia-sia jika kamu tak pernah membacanya

Membaca membuka mata mu, meluaskan pikiran mu, melapangkan hati mu
Setelah puas membaca, maka tulislah
Jangan biarkan hanya pikiran mu yang menikmatinya
Berbagilah !!!

"Jangan pernah berhenti menulis, sebab kita tak pernah tau, tulisan mana yang akan menyadarkan seseorang di luar sana"

Aku yakin,
Allah dengarkan, Allah kabulkan
Aamiin^^ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar