Catatan Harian Seorang Jurnalis
Awalnya
aku tidak tahu, dimana letak passion
ku.
Dunia
seni kah ? Karya ilmiah kah ? Politik kah ? Sosial kah ?
Entahlah,
aku tidak begitu yakin.
Aku
hanya suka dunia penulisan, fiksi maupun non fiksi.
Awalnya
aku bercita-cita menjadi penulis, yang menuliskan mimpi-mimpinya dengan indah,
berbagi inspirasi dengan orang lain, dan juga penulis itu punya dua sisi; hobi
dan pekerjaan.
Aku
lebih suka menulis cerita fiksi, yang bebas berimajinasi. Aku tertarik jadi
penulis karena aku suka baca novel. Andrea Hirata, penulis pertama yang aku
kagumi dan ikuti semua karya-karyanya. Aku mengutip salah satu quotes di salah
satu novel beliau.
“Bermimpilah,
maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.”
Dari
situ lah aku memberanikan diri untuk menulis. Awalnya hanya sebatas curhatan di
buku harian, cerita pendek anak-anak dan remaja. Pernah terlintas keinginan
untuk menulis novel, tapi belum waktunya. Beberapa waktu sempat rajin-rajinnya
nulis, tapi tidak berlangsung lama, hanya sebatas niatan. Setelah itu
benar-benar vakum.
Masuk
dunia perkuliahan, minat menulisku muncul lagi. Waktu itu ada event dari salah
satu UPK (Unit Pelaksana Kegiatan) kampus; PJTD, Pelatihan Jurnalistik Tingkat
Dasar. Aku hanya iseng-iseng ikut acara itu, daripada nganggur di kosan.
PJTD
dilaksanakan 2 hari, pertama materi keredaksian, kedua turun lapangan ke daerah
Kota Lama, dan Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. Saat hari pertama, usai
materi ada kegiatan simulasi berita; menulis artikel. Asal-asalan aja nulisnya.
Pas hari kedua, tepatnya di MAJT, diumumkan peserta kategori penulis artikel
terbaik. Sangat tidak menduka, ternyata namaku yang disebut.
Berawal
dari penghargaan tersebut, aku mulai yakin untuk menekuninya. Jurnalis. Meskipun
berbeda konteks dengan minat awal, yang penting bagiku sama-sama nulis. Hehe...
Aku
bergabung dengan UPK penyelenggara kegiatan itu, LPM Publica Health. Aku mengikuti
step by step alur pendaftarannya. Mulai
dari mengisi operec, tes tulis dan wawancara, kemudian magang. Kebetulan aku
milih divisi redaksi sub divisi buletin, magangnya pun membuat buletin. Nah,
dari proses magang itu lah jadi tahu bagaimana sepak terjang para reporter
dalam meliput fenomena dan mempublikasikannya ke media. Hingga akhirnya aku
diterima di UPK tersebut.
Buletin
terbit setiap satu bulan sekali, terfokus dengan lingkup kampus, fakultas dan universitas. Bulan
pertama menjalankan amanah rasanya berat. Pertama kali dapat job mengisi rubrik
Cakrawala Undip, dimana narasumbernya adalah pihak rektorat. Dengan perasaan
takut tidak takut, ku beranikan diri masuk ke rektorat dan mencari narasumber
yang tepat untuk diwawancarai sesuai topik. Ternyata tidak semudah yang aku
bayangkan. Ketika harus dilempar-lempar ke sana sini, naik turun tangga lantai
satu ke tiga, tiga ke dua, dua ke satu, kemudian balik lagi naik ke atas, yang
pada akhirnya, tidak ada yang bisa diwawancarai. Keesokan harinya balik lagi,
tidak ketemu juga. Dari pagi menunggu, kemudian disuruh balik lagi sorenya,
sore balik lagi masih juga belum ada. Finally, aku lelah, sakit. Dan job
pertama pun diambil alih oleh teman yang belum dapat job waktu itu.
Bulan
kedua, ketiga, dan sekarang, bulan terakhir kepengurusan baru merasakan nikmatnya
jadi reporter, jurnalis. Meskipun kadang masih susah dalam pencarian
narasumber, membagi waktu untuk meliput dan kuliah serta agenda lain,
menuangkan hasil wawancara dalam bentuk tulisan, semuanya mengesankan. Selalu ada
pelajaran yang bisa diambil pada setiap proses itu.
Selain
agenda penerbitan buletin, ada program kerja lain yang diadakan disela-sela proses
keredaksian. Ada Upgrading, Public Speaking, PJTD, Open recruitment, dan juga
ada agenda jalan-jalan ceria PH (Jerapah).
Kemarin,
tepatnya tanggal 31 Oktober 2015, baru saja melaksanakan jerapah ke salah satu
perguruan tinggi di kota Bandung. Kita sharing-sharing dengan LPM yang ada di
sana. Secara fisik, kita memperoleh pelajaran baru dari mereka, tapi secara
batin kita merasakan semakin dekat, semakin akrab, dengan keluarga PH (sebutan
untuk anggota LPM PH).
Dan
di akhir kepengurusan ini, aku berniat melanjutkan lagi untuk kepengurusan
berikutnya. Karena dari sini aku belajar banyak hal, sebuah proses aktualisasi
diri dimana satu keluarga saling mengisi, saling melengkapi. Aku bersyukur
menjadi bagian dari keluarga PH.
Aku
semakin yakin bahwa di PH lah memang seharusnya aku berada.
Love
you, Fams :-*
#SalamPersMa
#SalamPersMahasiswa
#LPMPublicaHealth
#TakeActionSuccess
Tidak ada komentar:
Posting Komentar