Minggu, 01 November 2015

D12

Catatan Harian Seorang Jurnalis

Awalnya aku tidak tahu, dimana letak passion ku.
Dunia seni kah ? Karya ilmiah kah ? Politik kah ? Sosial kah ?
Entahlah, aku tidak begitu yakin.
Aku hanya suka dunia penulisan, fiksi maupun non fiksi.
Awalnya aku bercita-cita menjadi penulis, yang menuliskan mimpi-mimpinya dengan indah, berbagi inspirasi dengan orang lain, dan juga penulis itu punya dua sisi; hobi dan pekerjaan.
Aku lebih suka menulis cerita fiksi, yang bebas berimajinasi. Aku tertarik jadi penulis karena aku suka baca novel. Andrea Hirata, penulis pertama yang aku kagumi dan ikuti semua karya-karyanya. Aku mengutip salah satu quotes di salah satu novel beliau.
“Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.”
Dari situ lah aku memberanikan diri untuk menulis. Awalnya hanya sebatas curhatan di buku harian, cerita pendek anak-anak dan remaja. Pernah terlintas keinginan untuk menulis novel, tapi belum waktunya. Beberapa waktu sempat rajin-rajinnya nulis, tapi tidak berlangsung lama, hanya sebatas niatan. Setelah itu benar-benar vakum.
Masuk dunia perkuliahan, minat menulisku muncul lagi. Waktu itu ada event dari salah satu UPK (Unit Pelaksana Kegiatan) kampus; PJTD, Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar. Aku hanya iseng-iseng ikut acara itu, daripada nganggur di kosan.
PJTD dilaksanakan 2 hari, pertama materi keredaksian, kedua turun lapangan ke daerah Kota Lama, dan Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. Saat hari pertama, usai materi ada kegiatan simulasi berita; menulis artikel. Asal-asalan aja nulisnya. Pas hari kedua, tepatnya di MAJT, diumumkan peserta kategori penulis artikel terbaik. Sangat tidak menduka, ternyata namaku yang disebut.
Berawal dari penghargaan tersebut, aku mulai yakin untuk menekuninya. Jurnalis. Meskipun berbeda konteks dengan minat awal, yang penting bagiku sama-sama nulis. Hehe...
Aku bergabung dengan UPK penyelenggara kegiatan itu, LPM Publica Health. Aku mengikuti step by step alur pendaftarannya. Mulai dari mengisi operec, tes tulis dan wawancara, kemudian magang. Kebetulan aku milih divisi redaksi sub divisi buletin, magangnya pun membuat buletin. Nah, dari proses magang itu lah jadi tahu bagaimana sepak terjang para reporter dalam meliput fenomena dan mempublikasikannya ke media. Hingga akhirnya aku diterima di UPK tersebut.
Buletin terbit setiap satu bulan sekali, terfokus dengan  lingkup kampus, fakultas dan universitas. Bulan pertama menjalankan amanah rasanya berat. Pertama kali dapat job mengisi rubrik Cakrawala Undip, dimana narasumbernya adalah pihak rektorat. Dengan perasaan takut tidak takut, ku beranikan diri masuk ke rektorat dan mencari narasumber yang tepat untuk diwawancarai sesuai topik. Ternyata tidak semudah yang aku bayangkan. Ketika harus dilempar-lempar ke sana sini, naik turun tangga lantai satu ke tiga, tiga ke dua, dua ke satu, kemudian balik lagi naik ke atas, yang pada akhirnya, tidak ada yang bisa diwawancarai. Keesokan harinya balik lagi, tidak ketemu juga. Dari pagi menunggu, kemudian disuruh balik lagi sorenya, sore balik lagi masih juga belum ada. Finally, aku lelah, sakit. Dan job pertama pun diambil alih oleh teman yang belum dapat job waktu itu.
Bulan kedua, ketiga, dan sekarang, bulan terakhir kepengurusan baru merasakan nikmatnya jadi reporter, jurnalis. Meskipun kadang masih susah dalam pencarian narasumber, membagi waktu untuk meliput dan kuliah serta agenda lain, menuangkan hasil wawancara dalam bentuk tulisan, semuanya mengesankan. Selalu ada pelajaran yang bisa diambil pada setiap proses itu.
Selain agenda penerbitan buletin, ada program kerja lain yang diadakan disela-sela proses keredaksian. Ada Upgrading, Public Speaking, PJTD, Open recruitment, dan juga ada agenda jalan-jalan ceria PH (Jerapah).
Kemarin, tepatnya tanggal 31 Oktober 2015, baru saja melaksanakan jerapah ke salah satu perguruan tinggi di kota Bandung. Kita sharing-sharing dengan LPM yang ada di sana. Secara fisik, kita memperoleh pelajaran baru dari mereka, tapi secara batin kita merasakan semakin dekat, semakin akrab, dengan keluarga PH (sebutan untuk anggota LPM PH).
Dan di akhir kepengurusan ini, aku berniat melanjutkan lagi untuk kepengurusan berikutnya. Karena dari sini aku belajar banyak hal, sebuah proses aktualisasi diri dimana satu keluarga saling mengisi, saling melengkapi. Aku bersyukur menjadi bagian dari keluarga PH.
Aku semakin yakin bahwa di PH lah memang seharusnya aku berada.
Love you, Fams :-*

#SalamPersMa
#SalamPersMahasiswa
#LPMPublicaHealth
#TakeActionSuccess



Tidak ada komentar:

Posting Komentar