Cukup Allah
Cukup
Allah,
Bagaimanapun
itu tetap cukup Allah
Tak
ingin membuang kata, menjelaskan kepada manusia tentang bagaimana kita..
Percuma..
Karena
penilaian manusia tidaklah menjadi surga atau neraka
Terus
belajar untuk menguatkan hati, menghadapi celotehan yang menyayat diri ini
Meskipun
kadang umpatan menusuk hati, mencabik-cabik empedu, hingga rasa pahit menyebar
ke seluruh badan
Ingin
sekali menangis, tapi aku tak inginkan pesimis
Sempat
niat berlari, namun ku tak mau tinggalkan hijrah ini
Biarlah...
Mereka
menilaiku dengan kelamnya masa lalu, seolah-olah ku tak layak tuk dapat cinta Rabbku
Tapi
aku tahu, semua pendosa memiliki celah tuk berbenah
Yakin...
Ampunan allah itu tiada batas
Kenapa
harus mencaci ?
Kalau
tidak bisa menyemangati, setidaknya jangan membuat penilaian mati
Kita
semua sama, sedang merangkak dan terbata-bata
Demi
sejengkal kasih allah swt
Harusnya...
Kita
bergandengan tangan saling menguatkan dan bisikkan keyakinan
Jangan
pernah menilai seseorang dari masalalunya
Dan
jangan pula melihat posisi di titiknya yang sekarang ada
Karena
hati itu allah yang menguasa
Karena
keistiqomahan perlu dikejar kejayaannya
Tetap
saja...
Diam
dan doakan
Semoga
di akhir hidup kita, menjadi orang-orang yang bertaubat sebelum kematian
menyapa,
Kita
kembali padaNya, dalam keadaan khusnul khotimah
Cukup
allah yang tahu siapa aku
Don’t
care with your judgment
If
you happy with that
Judge
more and more
Please
be khuznudzon people in your side
Tidak ada komentar:
Posting Komentar