Selasa, 03 November 2015

D14

Teruntuk Siapa Air Matamu Itu ?


Dear sahabat muslimah...
Sebagai wanita, yang pada umumnya mempunyai tingkat kepekaan dan kesensitifitas perasaan yang lebih tinggi, pasti mudah meneteskan air mata.
Air mata yang menetes, belum tentu menandakan kesedihan. Seperti halnya tertawa belum tentu bahagia. Akan tetapi disadari atau tidak, bahwa setiap tetes air mata adalah wakil dari perasaan yang terluka. Apalagi remaja gaul yang mencoba-coba menjalani sebuah hubungan yang namanya pacaran. Bertengkar sedikit, nangis. Dicuekin dikit, nangis. Terlebih saat dihianati dan sampai mengakibatkan putusnya hubungan, beuh, pasti intensitas nangisnya lebih sering, dalam durasi waktu yang lama. Atau saat kita kehilangan anggota keluarga, sahabat, orang terdekat, dalam hal ini diartikan bahwa mereka diambil kembali oleh Tuhan. Tangis sudah pasti pecah, suasana duka menyelimuti, dan itu adalah hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah ketika kamu dilanda kesedihan, ikut larut hanyut didalamnya dalam waktu yang sangat lama, mengabaikan yang seharusnya menjadi prioritas.
Bukankan Tuhan sudah melarang kita untuk berlebih-lebihan dalam segala hal ? Termasuk dalam mengontrol hawa nafsu, yang di sini adalah emosi.
Sadarlah, kita hidup dan mati karena Allah dan untuk Allah semata. Apa yang diberikan kepada kita adalah titipan, amanah yang harus dijaga dengan baik. Jika Allah mengambilnya kembali, itu artinya amanah yang diberikan sudah habis masanya. Ikhlaskan apa yang seharusnya memang bukan milik kita. Kembalikan semua pada Yang Kuasa. Jika ada yang hilang, maka akan ada yang datang nanti. Serahkan semua, hidup dan mati kepada Sang Khaliq. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dari apa-apa yang tidak kamu ketahui.
Lalu... bagaimana penggunaan air mata untuk hal yang seharusnya ?
Air mata akan menjadi berharga ketika kamu mengingat dosa-dosa  yang telah diperbuat, kemudian menyadarinya, lalu menangisinya. Air mata akan menjadi berharga apabila kamu menyebutkan kalimat Istighfar tatkala dirimu telah melakukan perbuatan dzalim kepada diri sendiri dan orang lain.
Air mata akan menjadi lebih berharga manakala keningmu bersentuhan dengan tanah, dengan lantai, dengan sajadah, sementara bibirmu menyebut kalimat Takbir, karena bersyukur akan semua kenikmatan yang diberikan Allah.
Air mata ini akan jauh lebih berharga jika diteteskan dengan sengaja untuk menyadari, hidup dan mati kita hanya untuk-Nya , dan tidak pantas kita meneteskan air mata secara berlebihan jika bukan karena Allah.


Yuk lebih cerdas dalam bertindak, La Tahzan, Innallaha Ma’ana J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar