Teruntuk Siapa Air Matamu Itu ?
Dear
sahabat muslimah...
Sebagai
wanita, yang pada umumnya mempunyai tingkat kepekaan dan kesensitifitas
perasaan yang lebih tinggi, pasti mudah meneteskan air mata.
Air
mata yang menetes, belum tentu menandakan kesedihan. Seperti halnya tertawa
belum tentu bahagia. Akan tetapi disadari atau tidak, bahwa setiap tetes air
mata adalah wakil dari perasaan yang terluka. Apalagi remaja gaul yang
mencoba-coba menjalani sebuah hubungan yang namanya pacaran. Bertengkar sedikit,
nangis. Dicuekin dikit, nangis. Terlebih saat dihianati dan sampai
mengakibatkan putusnya hubungan, beuh, pasti intensitas nangisnya lebih sering,
dalam durasi waktu yang lama. Atau saat kita kehilangan anggota keluarga,
sahabat, orang terdekat, dalam hal ini diartikan bahwa mereka diambil kembali
oleh Tuhan. Tangis sudah pasti pecah, suasana duka menyelimuti, dan itu adalah
hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah ketika kamu dilanda kesedihan, ikut
larut hanyut didalamnya dalam waktu yang sangat lama, mengabaikan yang
seharusnya menjadi prioritas.
Bukankan
Tuhan sudah melarang kita untuk berlebih-lebihan dalam segala hal ? Termasuk
dalam mengontrol hawa nafsu, yang di sini adalah emosi.
Sadarlah,
kita hidup dan mati karena Allah dan untuk Allah semata. Apa yang diberikan
kepada kita adalah titipan, amanah yang harus dijaga dengan baik. Jika Allah
mengambilnya kembali, itu artinya amanah yang diberikan sudah habis masanya. Ikhlaskan
apa yang seharusnya memang bukan milik kita. Kembalikan semua pada Yang Kuasa. Jika
ada yang hilang, maka akan ada yang datang nanti. Serahkan semua, hidup dan
mati kepada Sang Khaliq. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dari apa-apa yang
tidak kamu ketahui.
Lalu...
bagaimana penggunaan air mata untuk hal yang seharusnya ?
Air
mata akan menjadi berharga ketika kamu mengingat dosa-dosa yang telah diperbuat, kemudian menyadarinya,
lalu menangisinya. Air mata akan menjadi berharga apabila kamu menyebutkan
kalimat Istighfar tatkala dirimu telah melakukan perbuatan dzalim kepada diri
sendiri dan orang lain.
Air
mata akan menjadi lebih berharga manakala keningmu bersentuhan dengan tanah, dengan
lantai, dengan sajadah, sementara bibirmu menyebut kalimat Takbir, karena
bersyukur akan semua kenikmatan yang diberikan Allah.
Air
mata ini akan jauh lebih berharga jika diteteskan dengan sengaja untuk
menyadari, hidup dan mati kita hanya untuk-Nya , dan tidak pantas kita
meneteskan air mata secara berlebihan jika bukan karena Allah.
Yuk
lebih cerdas dalam bertindak, La Tahzan, Innallaha Ma’ana J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar