Jumat, 06 November 2015

D17

Sadarlah, Aku Ini Siapa ?

Dalam setiap sholatku, aku selalu memanjatkan doa, meminta pada Allah untuk diampuni segala dosa dan kesalahanku.
Dalam setiap doaku, aku selalu meneteskan air mata
Dalam setiap tangisku, aku luluh tersimpuh di hadapan-Nya
Aku memohon untuk diberkahi ilmuku
Aku memohon untuk dilapangkan rizkiku
Aku memohon untuk diindahkan hari-hariku
Namun aku sadar, aku ini siapa ?

Aku meminta untuk diberi kesehatan
Aku meminta untuk diberi kekuatan
Aku meminta untuk diberi keselamatann
Namun aku sadar, aku ini siapa ?

Ketika aku memohon untuk dipertemukan dengan jodohku, mengharapkan dia adalah lelaki sholeh
Yang mencintai Tuhan nya, yang memuliakan ibunya, yang menjadikan kalimat tasbih menjadi nafasnya, yang hidupnya hanya berpedoman pada Al-Qur’an dan Al Hadist,
Namun aku sadar, aku ini siapa ?

Dalam isak tangis yang menyesakkan dada, aku kembali meminta dimudahkan penghisabanku di hari akhir, dipilihkan surga sebagai stasiun akhir dari perjalanan hidupku selama ini,
Namun aku sadar, aku ini siapa ?
Sholat masih terlambat,
Puasa sunnah masih ogah
Al-Qur’an masih jadi pajangan
Sedekah masih terhambat
Lalu, aku memohon ini dan itu, aku ini siapa ?

Masih lepas pasang hijab
Masjid hanya sekedar lewat
Bersenang-senang hingga lupa waktu ibadah
Berucap kata yang menyayat hati orang lain tanpa dipilah-pilah
Dan begitu masih meminta surga-Nya, aku ini siapa ?

Sungguh, air mata tertumpah ruah, isak tangis menyesakkan dada, mengelukan lidah untuk berkata
Hanya bisa memanjatkan doa, doa, dan doa                                                          
Pantaskah aku meminta, sementara aku adalah orang lalai ?
Pantaskah aku memohon, sementara diriku penuh akan dosa ?

Ingat Firman Allah dalam surat Az-Zumar :53-54, yang artinya :
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)”

Betapa aku sangat menyadari, Dia-lah yang tidak pernah meninggalkanku meskipun aku sering meninggalkan-Nya,
Sejauh apapun aku pergi, kepada-Nya lah aku kembali
Aku, yang bukan siapa-siapa
Aku tanpa Allah, N O T H I N G !!!





1 komentar:

  1. @Durotun Maqfiraah......tetap semangat ya !!!


    Lebih baik sibuk memantaskan diri terlebih dahulu......dan banyak2 bersyukur...... :-)

    BalasHapus